Dulu, membeli Bitcoin dianggap hanya bisa dilakukan oleh mereka yang punya modal besar. Tapi sekarang, teknologi dan regulasi membuat investasi Bitcoin semakin mudah, murah, dan terjangkau – bahkan bisa dimulai dengan Rp100 ribu saja!
Jika kamu pemula dan penasaran apakah bisa mulai investasi Bitcoin tanpa harus beli 1 BTC penuh, jawabannya: bisa banget.
Berikut ini cara beli Bitcoin dalam bentuk fractional (pecahan), tips investasi dengan strategi DCA, dan cara menghindari scam bagi investor pemula bermodal kecil.
Apa Itu Fractional Bitcoin?
Banyak yang salah paham dan mengira harus membeli 1 Bitcoin utuh (yang harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah). Padahal, Bitcoin bisa dibeli dalam satuan kecil hingga 0.00000001 BTC, yang disebut satoshi.
Artinya, dengan Rp50 ribu–Rp100 ribu, kamu sudah bisa mulai membeli pecahan kecil Bitcoin sesuai dengan harga pasarnya saat itu. Inilah yang disebut fractional investing – dan ini sah, legal, dan umum di platform resmi.
Cara Beli Bitcoin Fractional dengan Modal Rp100 Ribu
Berikut langkah-langkah mudah membeli Bitcoin bagi pemula di Indonesia:
1. Pilih Platform Lokal Terdaftar BAPPEBTI
Beberapa exchange kripto yang legal dan terpercaya:
- Indodax
- Tokocrypto
- Pintu
- Reku
- Luno
Pastikan platform tersebut terdaftar di BAPPEBTI dan Kominfo agar kamu aman secara regulasi.
2. Registrasi & Verifikasi
- Daftar akun dengan email dan nomor HP
- Lakukan verifikasi identitas (KYC) sesuai ketentuan
- Prosesnya mudah dan hanya perlu beberapa menit
3. Deposit Dana
- Bisa menggunakan transfer bank, e-wallet (OVO, DANA), atau virtual account
- Minimal deposit di beberapa platform mulai dari Rp50.000
4. Beli Bitcoin
- Buka menu beli, masukkan jumlah rupiah (misalnya Rp100.000)
- Sistem akan otomatis menghitung berapa BTC yang kamu dapat
- Simpan Bitcoin di wallet platform atau transfer ke dompet pribadi
Tips Investasi Bitcoin Modal Kecil dengan Strategi DCA
Apa itu DCA (Dollar-Cost Averaging)?
DCA adalah strategi membeli aset dalam jumlah tetap secara berkala, tanpa memperhatikan harga pasar saat itu.
Misalnya:
- Beli Bitcoin Rp100.000 setiap minggu atau bulan
- Tidak peduli harga naik atau turun
- Tujuannya untuk meratakan harga beli dalam jangka panjang
Kenapa Cocok untuk Pemula?
- Tidak perlu menganalisis pasar rumit
- Mengurangi risiko beli di harga puncak
- Cocok untuk membangun kebiasaan investasi jangka panjang
Dengan konsistensi dan kesabaran, hasilnya bisa sangat menguntungkan dalam jangka 3–5 tahun.
Cara Menyimpan Bitcoin dengan Aman
Setelah membeli Bitcoin, kamu perlu menyimpannya dengan aman. Berikut opsinya:
Gunakan Wallet dari Exchange (sementara)
- Praktis dan cocok untuk nominal kecil
- Tapi tetap ada risiko jika exchange kena hack
Gunakan Software Wallet (Trust Wallet, MetaMask)
- Kamu memegang private key sendiri
- Cocok untuk belajar mandiri menyimpan aset
Gunakan Hardware Wallet (Ledger, Trezor)
- Cocok jika investasi sudah besar
- Keamanan maksimal, tapi butuh biaya ekstra
Waspadai Penipuan (Scam) yang Mengincar Pemula
Sayangnya, banyak pemula tergiur janji “cuan cepat” dan malah terjebak di skema penipuan. Hindari hal berikut:
Aplikasi kripto tidak resmi atau tidak terdaftar
Selalu cek legalitas di situs BAPPEBTI.
Janji profit tetap atau fix (misal: 10% per bulan)
Bitcoin tidak bisa dijanjikan return karena sifatnya volatil dan tidak pasti.
Skema penggandaan saldo atau airdrop palsu
Hindari link mencurigakan dan tawaran “bagi-bagi kripto”.
Transfer ke wallet orang lain
Hanya gunakan akun dan wallet pribadi atas nama sendiri.
Jadi, apakah bisa investasi Bitcoin dengan modal Rp100 ribu? Tentu bisa!
Dengan:
- Memilih platform legal
- Menggunakan strategi DCA
- Menjaga keamanan dompet kripto
- Menghindari jebakan scam
Kamu bisa membangun portofolio Bitcoin yang sehat dan aman, bahkan dengan modal kecil. Ingat, dalam dunia kripto, konsistensi dan edukasi jauh lebih penting daripada jumlah modal awal.