Sertifikat deposito dikenal sebagai salah satu instrumen investasi aman yang menawarkan keuntungan tetap dan fleksibilitas lebih tinggi dibanding deposito biasa.
Salah satu keunggulannya adalah kemampuan untuk dipindahtangankan atau dijual sebelum jatuh tempo.
Namun, apakah mencairkan sertifikat deposito sebelum jatuh tempo adalah langkah cerdas?
Artikel ini akan membahas prosedur pencairan dini, risiko serta keuntungan yang perlu dipertimbangkan, dan strategi cerdas agar tidak merugi saat mencairkan lebih awal.
Apa Itu Sertifikat Deposito? Sekilas Pengingat
Berbeda dengan deposito biasa yang mengikat dana hingga jatuh tempo, sertifikat deposito (certificate of deposit) adalah surat berharga atas unjuk yang mewakili simpanan di bank dalam jangka waktu tertentu.
Karakteristik utama:
- Tidak mencantumkan nama pemilik (bearer instrument)
- Bisa dipindahtangankan (dijual) di pasar sekunder
- Suku bunga tetap
- Umumnya ditawarkan dalam nominal besar (mulai Rp100 juta)
- Dijamin LPS selama sesuai syarat
Karena sifatnya yang bisa diperjualbelikan, sertifikat deposito memberikan opsi likuiditas yang lebih besar. Namun mencairkannya sebelum jatuh tempo tetap memerlukan strategi.
Apakah Sertifikat Deposito Bisa Dicairkan Sebelum Jatuh Tempo?
Jawabannya tidak secara langsung dicairkan ke bank seperti deposito biasa, melainkan dijual ke pihak lain di pasar sekunder.
Karena itu, istilah “pencairan dini” pada sertifikat deposito lebih tepat disebut sebagai penjualan sebelum jatuh tempo.
Prosedur Umum:
- Hubungi bank atau lembaga keuangan tempat Anda membeli sertifikat deposito.
- Minta informasi harga pasar saat ini (nilai jual bisa naik atau turun tergantung suku bunga pasar).
- Sertifikat akan ditawarkan kepada investor lain melalui sistem atau dealer bank.
- Jika ada pembeli, dana hasil penjualan akan masuk ke rekening Anda.
Plus Minus Mencairkan Sertifikat Deposito Sebelum Jatuh Tempo
Keuntungan:
- Likuiditas Cepat – Anda bisa mendapatkan dana tunai tanpa menunggu hingga jatuh tempo, berguna saat membutuhkan dana mendadak.
- Potensi Capital Gain – Jika suku bunga pasar turun sejak Anda membeli sertifikat, nilai jual Anda bisa naik. Anda dapat menjual lebih tinggi dari nilai nominal dan meraih keuntungan ekstra.
- Tanpa Penalti Bunga – Tidak seperti deposito biasa yang bisa kehilangan bunga jika dicairkan lebih awal, penjualan sertifikat deposito tidak mengurangi bunga yang sudah berjalan sampai saat penjualan.
Kerugian:
- Potensi Capital Loss – Jika Anda menjual saat suku bunga pasar naik, nilai sertifikat bisa turun di bawah nilai nominal, dan Anda bisa mengalami kerugian (capital loss).
- Tergantung Pasar – Tidak semua sertifikat deposito likuid. Anda harus menunggu pembeli jika tidak ada permintaan saat itu.
- Biaya Transaksi – Beberapa bank atau perantara mungkin membebankan biaya administrasi atau komisi penjualan, yang akan memotong hasil akhir yang Anda terima.
- Hilangnya Potensi Imbal Hasil Maksimal – Dengan menjual lebih awal, Anda kehilangan bunga yang akan didapat hingga akhir tenor jika Anda menahan sertifikat sampai jatuh tempo.
Contoh Ilustrasi Simulasi
Skenario:
- Sertifikat deposito Rp100 juta
- Tenor 12 bulan, bunga 6%
- Ingin dijual setelah 6 bulan
Jika suku bunga pasar saat itu turun menjadi 4,5%, harga sertifikat Anda bisa naik. Anda bisa menjualnya lebih tinggi dari nilai nominal (capital gain).
Sebaliknya, jika suku bunga pasar naik menjadi 7%, maka sertifikat Anda kurang menarik di pasar dan Anda mungkin harus menjualnya lebih murah (capital loss).
Strategi Cerdas Menghindari Kerugian Saat Mencairkan Dini
- Pantau Pergerakan Suku Bunga Pasar – Lakukan penjualan saat suku bunga pasar lebih rendah dari suku bunga sertifikat Anda untuk memaksimalkan harga jual.
- Gunakan Bank atau Platform dengan Pasar Sekunder Aktif – Pilih bank yang memiliki ekosistem atau platform penjualan sertifikat deposito yang likuid dan aktif, agar penjualan tidak memakan waktu lama.
- Negosiasi Biaya Transaksi – Pastikan Anda tahu besaran biaya atau komisi penjualan yang mungkin dikenakan.
- Kalkulasi Ulang Kebutuhan Dana – Pastikan pencairan dini memang benar-benar diperlukan. Jika tidak mendesak, menahan sertifikat hingga jatuh tempo tetap memberikan hasil paling optimal.
Jawabannya tergantung pada situasi dan kondisi pasar:
- Jika Anda butuh dana mendadak, penjualan sertifikat deposito bisa menjadi solusi likuid yang cepat.
- Jika suku bunga pasar sedang rendah, Anda bahkan bisa meraih capital gain dari penjualan.
- Namun jika dilakukan di waktu yang kurang tepat, Anda bisa rugi dari sisi harga jual dan kehilangan bunga maksimal.
Jadi, strategi terbaik adalah menyiapkan dana cadangan untuk kebutuhan jangka pendek, dan hanya gunakan sertifikat deposito untuk dana yang memang bisa ditahan dalam jangka waktu tertentu.